Selasa, 30 Juni 2009

Semua Milik-Nya

Apa yang aku lihat itu adalah milik Engkau.
Apa yang aku dengar itu adalah milik Engkau.
Apa yang aku cium itu adalah milik Engkau.
Apa yang aku hirup itu adalah milik Engkau.

Apa yang aku rasakan itu adalah milik Engkau.
Apa yang aku sentuh itu adalah milik Engkau.
Apa yang aku nikmati itu adalah milik Engkau.
Apa yang aku syukuri itu adalah milik Engkau.

Engkaulah ya Allahuakbar..
Allah SWT, Sang Pencipta Alam Semesta dan Pemilik dari segala yang ada di dunia ini dan akhirat.

03.08 WIB
01/07/2009

Minggu, 21 Juni 2009

Cerita Lucu Dibalik Kisah Perih Dua Anak Manusia

Berawal dari dunia maya yakni situs penghilang rasa bosan sejenak sulit dilewatkan. Tak disengaja tak pernah disangka. Perempuan itu menghampiri si lelaki dengan maksud untuk berteman tidak lebih. Bertegur sapa layaknya awal mula sambung erat hubungan silaturahmi antar sesama umat. Canda tawa warnai dinding gedung pertemanan yang baru dibangun.

Penasaran pun bangkit menggelora hati kedua manusia tersebut. Rasa ingin bertemu dalam dunia nyata berontak mendobrak hancur lebur tembok penasaran. Akhirnya mereka raih keinginan terpendam dan tersenyum puas dikala sore hari. Forum curahan hati pun digelar. Cerita pedih mengalir deras dari mulut tipis perempuan itu. Sang lelaki mendengar cerita pedih tak pernah diduga.

Hanya bisa memberi saran, nasehat dan pengalaman hidup yang tak kalah pahitnya kepada si perempuan. Berkatalah lelaki tersebut. "Hidup ini indah karena adanya perpaduan antara cerita manis dan pahit telah bersatu yang kita alami membuat kita menjadi lebih dewasa, lebih berpikir positif, lebih menghargai hidup beserta umat manusia dan selalu menyadari bahwa Sang Maha Pengampun Dosa tak pernah jauh dan tak pernah meninggalkan kita!". Perempuan berparas cukup elok berwajah sedikit oriental mengaku terkesima begitu seksama mendengar ocehan nasehat berhawa positif dari si lelaki tersebut.

Malam kian setengah gelap tak gulita pun menyambut. Suara adzan syahdu berkumandang di segala penjuru. Mereka spontan tersentak dan berinisiatif jenguk rumah Allah nan suci untuk lakukan sujud sembah kepada-Nya.

Lanjutkan perjalanan mencari lokasi tepat berinteraksi khusus. Tercetus dari mulut perempuan itu untuk membeli buah berkulit duri namun berisi daging buah menggoda dan lezat. Kedua manusia tersebut bertukar pikiran saling belajar mencerna masing-masing kisah pahit mereka sambil mencicipi buah yang sangat disesalkan untuk tidak dilahap saat kesempatan itu ada.

Setengah hari lebih tak sampai seharian jalani waktu hanya berdua yang cukup berkesan hingga membuat si lelaki masih tak percaya. Terus tertawa puas hingga akhirnya waktu pisahkan keduanya. Inilah cerita lucu bagi kedua manusia yang terus berjuang dan berusaha meraih pahala menuju pintu Surga-Nya. Inilah cerita. Cerita mereka. Mereka berdua. Si lelaki dan si perempuan. Hanya mereka berdua.

23:05 Fri
19/06/2009

Minggu, 07 Juni 2009

Nasib Sial Pendekar Hijau

Hijau kita ludes dibantai. Berubah menjadi coklat permukaan datar hamparan luas. Segera berdiri tegak tinggi menjulang bangunan berbahan dasar semen dan pasir beserta gerombolan batu. Berbagai macam bangunan multifungsi sebagai pusat hiburan, tempat usaha dan perumahan ribuan tipe. Senjata alat berat diutus musnahkan pendekar hijau umat manusia. Terlihat angkuh tak bersahabat bagi rakyat kecil. Namun tidak bagi mereka yang tega dan mampu. Suatu kebanggaan dan kepuasan yang mereka dapat dan rasakan.

Tersiksa perlahan-lahan hingga kepunahan menjemput. Tak lagi hijau seperti awalnya tumbuh bak dokter intensif nan efektif dalam sistem pernapasan.


Akhir cerita, negeri tercinta ciptakan dongeng baru zaman modern kepada anak cucu kita kelak. "Dahulu kala Indonesia pernah dan sungguh hijau". Sebelum dongeng itu lahir gemparkan dunia luar penuh misteri.

Selamatkan pendekar hijau tersebut mulai sekarang. Agar negeri bahkan seluruh permukaan tanah planet bumi pun tak menjadi dunia air.


02.53 Tue
19/05/2009

Dendam Tak Berujung

Lama terpendam. Hati terus dikepung kabut dendam. Api amarah tak kunjung padam. Logika pun galau terhujam.

Blam!! Bum!! Bam!!
Diri berpikir menggumam. Ingin menghantam. Terbang menerkam sekaligus menikam. Dengan kepalan tangan berwujud senjata tajam.

Biografi hidupmu kusam. Masa lalu indah berbalik kelam. Prediksi masa depan buram bukan suram. Durhaka berlanjut tanpa baku hantam. Selalu mengalah diri saat dia meredam.


Paksa diri menggerutu geram. Serasa bertarung dalam arus air arung jeram. Emosi bergejolak tak tenteram. Semua tersebut berakhir diri tenggelam menjadi demam.



23:43 Thu
28/05/2009