Selasa, 29 Desember 2009

Perempuan Subuh Hari

Ketika malam mengganti peran siang sebagai hari. Diri rehat sejenak lepaskan segumpal penat diotak kepala, hempaskan butir-butiran rasa letih lelah dan tumpaskan tumpukan problema kecil mulai pagi hingga sore hari. Walaupun bersifat temporer namun sangat berarti.

Waktu malam pun sudah menjelma menjadi larut. Mata tak lagi berkompromi untuk melek lebar. Massa dari kelopak mata sudah melebihi "10 kg". Sudah saatnya diri merelakan mata untuk tertutup menjemput mimpi indah bahkan mimpi buruk. Tak pernah diketahui siapapun akan hal itu. Semua pasti berharap tidur yang lelap hingga membuka mata dan masih bernafas di pagi hari esok.

Menjelang subuh sesuatu sekejap terjadi ! Diri terkesima dan terkagum melihat dia membangunkan diri diwaktu pagi buta. Dia hanya mengingatkan diri untuk melakukan sujud sembah kepada Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa. Hanya itu yang dia maksud.

Subhannallah walhamdulillah..
Senang hati dengan rasa tak percaya itu memeluk erat akal pikiran. Tak disangka dia yang secara spontan berbuat seperti itu.

Dia.. Adalah dia..
Perempuan subuhku..


Terima kasih banyak, wahai perempuan subuhku !
Jangan pernah letih dan bosan. Hanya itu yang aku minta. Tidak lebih !

Selasa, 01 Desember 2009

Mentariku

Mentari yang unik. Sangat unik. Tetap bercahaya di siang dan malam dalam ruang relung sukma yang curam.

Kerap tertawa geli seorang diri saat terlintas sang mentari menjelma bayang-bayang yang meraba secara perlahan dalam koridor pikiran.

Sang mentari selalu hidup benderang dalam logika dan perasaan. Itulah yang diharapkan seorang lelaki ini. Hidup benderang selalu.