Disini dan disana. Permukaan air luas memisahkan dua pulau. Masih bertetangga antar kedua Negara. Berjarak jauh lebih dari ribuan kilometer. Antara negeriku dan negerimu. Indonesia dan Brunei. Itulah jelas dan pastinya.
Tak pernah kusangka. Diriku jatuh hati lagi. Tak pernah kuduga. Ini semua bisa terjadi dan kurasakan. Tak pernah kupikirkan. Telah menjadi indah seperti ini.
Usia kita terlampau sedikit jauh. Kau jauh lebih muda dariku. Tapi kau gadis yang memiliki pemikiran cukup matang dan berbeda dengan kaum sejenis sebayamu. Kau sedikit kritis dan bijak dalam berpikir dan berkata. Tak kau sadari itu karena aku yang melihat dan menilai.
Aku menggenggam tanganmu, menjagamu, melindungimu dan bersama kita melangkah menuju hidup yang lebih baik dan lebih positif. Hanya itu yang aku inginkan bila diizinkan-Nya bersamamu kelak.
Setiap siang hingga malam aku selalu memikirkanmu. Dan kau juga bilang hal yang sama sepertiku. Kau begitu sempurna dimataku. Kau begitu indah dikhayalkan. Kau begitu nyaman sekaligus sesak dalam pikiran dan hatiku. Karena aku tak pernah tahu kapan kita bertatapan muka secara nyata. Kita hanya bisa saling bercanda dan berinteraksi dalam dunia maya yang semu. Untuk mereka yang tertawakan cerita kita, tak usah peduli dan risih karena hanya kita yang berperan dalam cerita ini.
Saling berbagi kisah dan curahan hati. Tertawa, sedih dan bahagia mengisi cerita kita. Kau dan aku saling memberi semangat dalam menjalani yang penuh liku bermacam warna terkadang sulit ditebak.
Selang waktu terus berjalan. Aku pun merasakan kerinduan yang begitu hebat. Ingin mendobrak dinding perasaan berlanjut kerinduan. Sedikit abstrak kendalikan diri. Sama sepertimu namun kau dapat menahan itu. Kau terus menegur dan menenangkan aku dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Kau katakan kepadaku “Kita harus bersabar dan tetap bertahan. Apabila Dia mengizinkan, kita pasti berjumpa. Dan kita harus yakini itu. Jangan bersedih karena tiada gunanya. Ingatlah, kita harus bersabar dan terus bertahan. Tak usah pernah kita sesali. Inilah cerita paling indah dan seru dalam hidupku, mungkin juga dalam hidupmu. Kita harus berterima kasih kepada-Nya. Karena kita sudah bertemu dan berkenalan. Aku sayang kamu, sungguh-sungguh menyayangimu, dek !!”. Aku tersentak malu bercampur tenang nan bahagia mendengar teguran dan ucapanmu. Aku pun yakinkan diri dengan tegas untuk terus bersabar dan tetap bertahan.
Kuawali dengan berucap kalimat begitu suci “Bismillahirrahmanirrahim” dan akan kuakhiri dengan ucapan “Alhamdulillah ya Allah..” terhadap apapun yang terjadi nantinya. Amin ya rabbal’alamin..
Juni, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
:)
BalasHapusgak semua yang diinginkan itu didapatkan.
Karena hanya Allah yang mengerti skenario terbaik bagi kita.
sabaar yaa.. semua akan ada jalannya, gw percaya itu, btw, salam kenal yaa..
BalasHapusterimakasih.. =)
BalasHapus